Selasa, 14 Februari 2012
Senin, 13 Februari 2012
Cara Melacak Lokasi Telepon..
Cara Melacak Lokasi Telepon 1 : TP2Location
Cara yang pertama, memakai bantuan layanan pihak ketiga. TP2Location adalah aplikasi berbasis web yang memungkinkan Anda menelusuri lokasi geografis hampir semua nomor telepon di seluruh dunia. Layanan ini walau kurang populer di Indonesia, tapi bisa dikatakan cukup sukses di manca negara.Jika Anda ingin mengetahui lokasi nomor telepon yang menghubungi Anda, cukup kunjungi website TP2Location, masukkan nomor telepon dalam textbox dan klik tombol search. Selanjutnya, aplikasi web ini akan mencari jejak dari lokasi geografis nomor telepon bersama dengan rincian operator nirkabel. Keren, maksud saya informasi yang banyak ini gratis, kan?
Misalnya Anda mencoba untuk mengecek nomor dengan format +62xxxxxxx (+62 merupakan kode Indonesia) maka ini akan memberi Anda hasil sampai dengan tingkat presisi negara bersama dengan operator nirkabel terkait.
Tp2Location adalah sebuah website yang tidak membutuhkan registrasi untuk menggunakannya. Yang harus anda lakukan adalah memasukkan nomor telepon dalam format lengkap internasional dan klik ‘Resolve’. Layanan ini kemudian akan memberikan lokasi secara detail dilengkapi dengan sebuah regional map untuk nomor tersebut.
Berikut ini adalah beberapa feature yang terdapat pada website ini:
- Mengetik nomor telepon dan mendapatkan lokasi geografisnya.
- Mensupport lebih dari 50 negara
- Free. Tidak membutuhkan registrasi email.
Tertarik mencoba cara ini? Silakan datang langsung saja ke website TP2Location.
Cara Melacak Lokasi Telepon 2 : TracerServices
Cara berikutnya lumayan mudah dilakukan. Di Amerika Serikat, pemerintahnya menyaratkan setiap pembuat telepon selular untuk menyertakan fitur tracking yang dapat digunakan untuk mengecek lokasi seseorang jika orang tersebut menelepon layanan emergency 911. Hal itu diperlukan supaya pihak penyelenggara layanan emergency dapat segera datang dan menyelamatkan orang yang butuh bantuan secepat munking.Tracer Service adalah salah satu layanan yang menggunakan teknologi tracking seperti yang digunakan layanan emergency 911 tersebut. Dengan memanfaatkan kemampuan sebuah telepon selular untuk bisa di-track, Tracer Services bisa membantu Anda menemukan lokasi dari nomor telepon yang menghubungi Anda dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Jika Anda ingin mencoba teknik ala “detektif” ini, tidak ada salahnya untuk mengenal lebih lanjut apa dan bagaimana cara kerja TracerServices.
Cara Melacak Lokasi Telepon 3 : Google Latitude
Cara yang terakhir, dan menurut kami adalah cara yang terbaik adalah dengan menggunakan aplikasi Google Latitude. Dengan Aplikasi ini Anda dapat mencari dan mendeteksi lokasi siapa yang menelepon Anda dengan lebih tepat dibanding dengan kedua layanan lainnya.Menurut review yang kami dapatkan mengenai aplikasi ini, tingkat keakuratan aplikasi ini cukup tinggi. Deviasi (perbedaan) jarak yang muncul di peta dengan lokasi yang sesungguhnya bisa sangat rendah, hanya mencapai 50-100 meter saja. Dengan tingkat error yang cukup rendah tersebut, aplikasi ini bisa dibilang menjadi salah satu alat tracking yang terbaik dan tentu saja, sebagaimana banyak produk Google yang lainnya, alat ini bisa Anda pakai secara free aka gratis.
Dan bukan hanya mencari lokasi saat ini saja. Dengan Google Latitude ini Anda dapat juga mencari history (sejarah) lokasi yang sebelumnya dari “target penelitian Anda”, dan juga melihat status online/offline dari layanan Google Talk yang mereka gunakan. Sangat-sangat impresif.
Hanya saja, ada satu kekurangan cara tracking via Google Latitude, yaitu tidak mentracking berdasar nomor telepon semata, melainkan berdasarkan account Google. Jadi selain memiliki nomor telepon yang Anda inginkan, Anda juga harus memiliki nama account Google dari nomor yang menghubungi Anda tersebut untuk dapat menggunakan aplikasi ini dengan baik dan dalam fungsinya yang maksimal. Tertarik tips yang satu ini? Datang saja langsung ke website Google Latitude.
Cara Melacak Lokasi Telepon Terbaik?
Demikian beberapa cara melacak lokasi telepon yang bisa kami rekomendasikan kepada Anda. Selanjutnya terserah Anda untuk memilih yang mana pun yang Anda inginkan. Saran kami, pokoknya sesuaikan dengan kebutuhan saja. Akhir kata, selamat mencoba...Cara Mengembalikan Registry yang Hilang ..
Windows Registry adalah sebuah pusat penyimpanan data yang sangat penting yang ada pada setiap versi sistem operasi Windows. windows Registry ini adalah tempat dimana berbagai perintah berbagai fungsi sistem disimpan. Saat salah satu atau beberapa regostry keys terhapus, maka performa dan fungsi dari sistem Anda akan terganggu. Nah, jika sudah terlanjur terjadi dimana Anda menghapus salah satu registry key yang penting – entah itu disengaja atau tidak, maka yang harus Anda lakukan adalah mengembalikannya. Lakukan pemulihan Registry dari backup. Berikut akan dijelaskan langkah-langkah mengembalikan Registry key pada Windows 7.
Cara Mengembalikan Registry yang Hilang – Cara Manual
Untuk cara mengembalikan registry yang hilang yang pertama, kita tidak perlu untuk menggunakan software apa pun. Kita hanya perlu untuk melakukan beberapa langkah mudah. Cara ini cukup cepat untuk dijalankan.Langkah-langkah Pengerjaan
- Klik ikon ‘Start’ pada Windows yang terletak di task bar. Ketikkan ‘regedit’ di box ‘search’ (pencarian). Kemudian tekan ‘Enter’. Setelah itu, maka registry editor akan terbuka
- Klik ‘File’ kemudian klik ‘import’. Setelah itu maka akan terbuka sebuah dialog box. Kemudian arahkan ke lokasi dimana Anda menyimpan backup Windows Registry Anda.
- Klik ‘Open’. Setelah itu tunggu beberapa menit. Itu tandanya sistem sedang melakukan pemulihan registry key. Lamanya waktu yang dibutuhkan tergantung besarnya ukuran file backup Anda.
- Reboot komputer Anda. Saat Anda melakukan reboot komputer lagi, maka Anda akan merasakan perubahan registry yang baru.
Cara Mengembalikan Registry yang Hilang – Dengan Yaru
Langkah-langkah diatas tentunya akan sangat membantu, terutama jika Anda memiliki file backup. Tapi lain halnya jika Anda tidak memiliki file backup. Nah, selain langkah-langkah yang telah diuraikan di atas, Anda juga dapat melakukan pemulihan registry dengan menggunakan software. Salah satunya yaitu Yaru. Dengan software ini, Anda dapat melakukan pemulihan file Registry meskipun Anda tidak memiliki file backup-nya.Yaru merupakan sebuah perangkat lunak penampil registry yang didistribusikan sebagai freeware. Jika Anda menghapus registry baik sengaja ataupun secara tidak disengaja, maka Yaru akan melakukan pemindaian dan membuat daftar registry key yang terhapus. Dengan megklik kanan pada item yang terhapus, Anda dapat meng-ekspor key ke sebuah file yang kemudian nantinya dapat diimpor dengan mudah ke registry. Disamping kemampuannya dalam menemukan registry key yang terhapus, Yaru juga menyajikan informasi tambahan seperti tempat asal dimana key yang bersangkutan terhapus.
Yaru menyajikan berbagai fitur. Software yang satu ini dirancang untuk menguraikan hive registry Windows serta menampilkan hasilnya dalam GUI tampilan struktur pohon. Yaru juga sistem pencarian yang powerful dan cepat.
Cara Mengembalikan Registry yang Hilang – Fungsi Yaru
Dengan Yaru, Anda dapat memotret dan melakukan pemeriksaan terhadap hive yang sedang berjalan. Akibatnya, Anda harus menjalankan software ini dengan hak akses administratif. Mungkin terlihat agak rumit, tapi dengan adanya fitur ini, Anda akan dapat memastikan bahwa tidak ada kerusakan atau perubahan terhadap hive yang sedang aktif selama proses analisis berlangsung.Software ini menyajikan berbagai fitur menarik lainnya. Tapi sayangnya, Yaru bukanlah jenis software yang agak kompleks untuk dijalankan. Software yang satu ini sepertinya dirancang khusus untuk para pengguna yang sudah profeional. Disamping itu, Yaru juga hanya memiliki sedikit bantuan. Tapi jika Anda setidaknya pernah menjalankan jenis software lain dengan fungsi serupa (software untuk memulihkan registry key), kami sarankan Anda untuk mendownlaod dan menggunakan software ini.
Sebagai informasi tambahan, Yaru ini menyajikan semua jenis fitur registry tingkat bawah dalam sebuah file exe portabel berukuran 1.4 MB. Seperti dijelaskan sebelumnya, jika Anda seorang pemula, mungkin Anda butuh beberapa saat untuk mengetahui alur dan cara software ini bekerja. Untuk mendownload Yaru, silakan datang ke website aslinya di : tzworks.net/prototype_page.php?proto_id=3
Cara Mengembalikan Registry yang Hilang – Penutup dan Kesimpulan
Demikianlah beberapa cara yang bisa Anda pakai untuk mengembalikan data registry yang hilang dari komputer Anda. Semoga bermanfaat dan semoga dapat membantu mengatasi masalah yang Anda hadapi.Cara Mengembalikan Data Yang Hilang ..
File yang anda pertahankan pada hard disk atau piranti penyimpanan lainnya tentulah file-file yang anda anggap penting entah itu file pekerjaan, file kuliah atau file-file hiburan seperti video dan musik. Lalu pernahkah anda kehilangan file penting tersebut? Entah penyebabnya karena virus, penghapusan secara tidak sengaja oleh anda atau anak-anak. Tidak ada yang dapat menyangkan kejadian seperti ini. Jika sudah hilang seperti ini biasanya kita akan kebingungan apalagi jika kita tidak memiliki data backup di piranti penyimpanan lain. Untuk mendapatkannya kembali apakah itu dengan mengunduh lagi (jika anda mendapatkan file tersebut dengan mengunduh) atau menyalin lagi (jika anda mendapat file dengan cara menyalin dari teman atau lainnya) ataupun membuat lagi (jika file itu adalah hasil tangan anda sendiri) terkadang memerlukan waktu yang tidak sebentar dan seringkali kita tidak memiliki kesempatan seperti itu apalagi jika file yang hilang adalah file momen penting yang tidak akan terulang sama persis seperti rekaman tumbuh kembang anak anda misalnya. Namun anda kini tak perlu khawatir, ada sebuah software yang dapat anda coba kinerjanya dalam mengembalikan data anda yang hilang. Penasaran? Yuk kita simak ulasannya.
Cara Mengembalikan Data Yang Hilang Dengan GetDataBack
GetDataBack adalah sebuah utiliti yang dapat anda gunakan untuk menyelamatkan data anda dan dapat pula dipergunakan untuk menemukan kembali file penting anda yang hilang sehingga anda dapat memperoleh data dan file anda kembali dan dapat mempergunakannya lagi. Sistem yang dipergunakan oleh GetDataBack sendiri dapat dikatakan aman untuk dipergunakan.Pada artikel kali ini, kita akan mencoba mengembalikan data dengan bantuan software GetDataBack. Bagi Anda yang sudah memilikinya di komputer Anda, dapat langsung menggunakannya. Untuk Anda yang belum punya, silakan download langsung di runtime.org/data-recovery-software.htm
Cara kerja GetDataBack sangatlah mudah. GetDataBack akan bekerja dengan menggunakan sistem Safe dan sama sekali tidak berhubungan dengan media yang akan anda recover. Untuk mengetahui lebih lanjut langkah mengembalikan data dengan menggunakan GetDataBack, berikut adalah panduan singkat mengenai langkah yang dapat anda ikuti dalam menggunakan GetDataBack untuk mengembalikan data anda yg hilang.
- Pertama tentu saja yang perlu anda lakukan adalah menjalankan software GetDataBack ini.
- Pilih sebab atau alasan mengenai mengapa data anda bisa hilang, apakah karena FDISK, install ulang sistem operasi atau install baru sistem operasi, terformat atau terhapus. Jika seandainya anda tidak mengetahui pasti penyebab hilangnya data anda, anda dapat memilih opsi “I don’t know”. Setelah itu klik tombol Next.
- Pilih partisi harddisk atau drive yang akan dikembalikan datanya. Anda dapat pula memilih semua partisi untuk dipindai apabila ada data yang terhapus. Setelah itu tekan tombol Next. GetDataBack akan memindai dan mencari data yang hilang dari partisi harddisk yang tadi anda pilih. Proses pemindaian ini tentu akan membutuhkan waktu yang lamanya tergantung pada seberapa dalam pencarian yang anda lakukan.
- Setelah proses pemindaian selesai, GetDataBack akan bertanya kepada anda mengenai file system yang nantinya akan ditampilkan pada apa yang disebut dengan “recovery tree”. Setelah itu anda tekan tombol Next maka GetDataBack akan mengekstrak data.
- Selanjutnya akan muncul tampilan “Recovery Tree” yang berisikan berbagai data yang bisa dibaca oleh software GetDataBack.
- Proses akhir dari proses mengembalikan data oleh GetDataBack ini adalah restore data. Untuk melakukan restore data, klik kanan pada data yang akan di-restore lalu pilih Copy, pilih folder untuk menyimpan data hasil restore lalu tekan tombol OK.
- Proses pengembalian data selesai.
Cara Mengembalikan Data Yang Hilang – Penutup
Demikian tutorial mengenai bagaimana cara mengembalikan data dengan bantuan software GetDataBack. Tidak susah bukan? Selamat mengikuti dan semoga bermanfaat.Cara Memformat Flashdisk Dengan File System NTFS ....
File system dimiliki oleh semua sistem operasi yang ada mulai dari DOS, Windows, Macintosh dan LINUX memiliki file system yang berbeda-beda. Beberapa contoh file system yang banyak dipakai di antaranya adalah FAT, NTFS, HFS dan HFS+, ext2, ext3, ISO 9660, ODS-5, dan UDF. Namun pada pembahasan kali ini kita hanya akan membicarakan mengenai file system NTFS.
NTFS (New Technology File System) merupakan salah satu sistem file yang ada pada sistem operasi Microsoft Windows. NTFS pertama kali terdapat pada sistem operasi windows NT. NTFS menggantikan sistem file FAT sebagai sistem file pilihan untuk sistem operasi Microsoft Windows. Sistem file NTFS memiliki beberapa kelebihan dari pada sistem file FAT dan HPFS (High Performance File System) seperti peningkatan dukungan terhadap metadata dan penggunaan struktur data tingkat lanjut untuk meningkatkan kinerja, kehandalan, dan pemanfaat ruang disk.
Microsoft juga menambahkan ukuran volume yang besar ke sistem file NTFS agar komputer memiliki performa yang lebih tinggi, selain itu NTFS juga fitur keamanan data yang lebih baik ke dalam sistem file tersebut. NTFS bersifat dapat diperluas (extensible) dengan berbagai fitur tambahan yang dirasa perlu oleh developer.
Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan informasi kepada Anda mengenai cara memformat flashdisk dengan file system NTFS.
Cara Mengecek File System Flash Disk
Sebagian dari anda yang memiliki USB Flash Disk mungkin jarang sekali untuk memperhatikan tipe file system yang digunakan. Tapi jika anda ingin mengetahuinya maka cara untuk melakukannya sangatlah mudah, cukup dengan mengklik kanan flashdisk pada Windows Explorer dan setelah itu pilih Properties. Pada layar window yang muncul anda dapat melihat tipe File System yang digunakan oleh USB flash disk anda, apakah FAT 32 (yang umum) atau NTFS.Jika anda menggunakan file sistem FAT atau FAT 32 dan anda ingin mengubahnya menjadi file sistem NTFS, maka anda perlu melakukan format terlebih dahulu drive komputer tersebut. Pada umumnya jika anda ingin melakukan format terhadap USB Flash Disk anda, maka pilihan sistem file yang ada hanyalah FAT atau FAT32, kemungkinan Anda tidak akan melihat menu NTFS.
NTFS merupakan format file system Windows terbaru setelah FAT32, dan memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki FAT 32, seperti diantaranya :
- NTFS dapat mengatur ukuran volume yang digunakan
- NTFS mendukung file system yang terenkripsi dengan menggunakan beberapa algoritma yang sudah biasa digunakan.
- NTFS mendukung transparent data compression yang menghemat penggunaan ruangan hard disk.
- NTFS mendukung nama file memakai sistem Unicode (16-bit UCS2). Sedangkan file system FAT menggunakan ANSI (8-bit ASCII).
- NTFS memiliki fitur alternate data stream yang tidak ada dalam struktur FAT.
Mengaktifkan format NTFS pada Windows Explorer
Pada saat sekarang ini banyak perangkat lunak yang dapat anda gunakan untuk membantu anda jika ingin memformat flashdisk yang anda miliki dengan file system NTFS antara lain seperti HP USB Format Tools. Akan tetapi, sebenarnya Windows Explorer pun dapat melakukannya secara langsung tanpa membutuhkan software tambahan, dengan syarat Anda harus mengaktifkan fitur ini terlebih dulu.Untuk mengaktifkan kemampuan format flashdisk menggunakan file system NTFS, Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut ini:
- Klik kanan pada My Computer lalu pilih Properties.
- Buka tab Hardware kemudian klik tombol Properties.
- Pilih Disk Drive yang ingin di format dengan sistem file NTFS pada menu All disk drives, setelah itu pilih Properties.
- Setelah anda memilih tombol properties, maka pilih tab Policies.
- Pilih Optimize for performance dan klik OK.
Setelah anda melakukan cara diatas, klik kanan pada drive USB flashdisk di windows Explorer dan pilih menu Format. Jika cara yang anda lakukan sudah benar maka seharusnya sudah muncul pilihan NTFS pada File System.
Jika muncul, klik OK dan proses format akan berjalan, dan Flash Disk Anda akan berubah format menjadi NTFS.
Warning : seluruh data pada Flash Disk akan terhapus. Jadi pastikan untuk melakukan backup terlebih dahulu sebelum melakukan format.
Cara Memformat Flashdisk Dengan File System NTFS – Penutup
Demikian tips yang bisa kami berikan kali ini. Selamat mencoba, dan semoga tips ini bermanfaat untuk Anda.Cara Mengatasi Windows File Protection.
Windows adalah sebuah Sistem Operasi (Operating System) yang cukup terkenal yang dibuat oleh Microsoft Corporation yang berbasis di Redmond, Washington, Amerika Serikat. Windows dengan berbagai versinya memiliki market share yang sangat besar, sehingga hampir sekitar 90% komputer di dunia menggunakan sistem operasi besutan Microsoft ini.
Windows adalah merupakan sebuah sistem operasi yang mudah untuk dipergunakan oleh user. Akan tetapi di waktu yang sama juga merupakan sebuah sistem operasi yang rumit untuk dibuat. Bahkan desas-desus yang kami dengar, Windows 7 yang keluar sekitar tahun 2008 membutuhkan hingga 40 juta baris kode untuk dapat dibuat, sedangkan versi sebelumnya yaitu Windows XP menggunakan hingga sekitar 25 juta baris kode yang menyusun sistem operasi tersebut.
Dari jutaan baris kode tersebut tentunya tidak semua data ditaruh di dalam sebuah file sendiri, melainkan dipisah menjadi ribuan file tersendiri. Dan hampir semua file tersebut dapat Anda temukan di folder “C:\\Windows” pada komputer Anda.
Cara Mengatasi Windows File Protection – Reasoning
Dari berbagai file yang terdapat pada Windows, kadangkala ada saja yang terhapus baik sengaja ataupun tidak disengaja. Anda bisa jadi tidak sengaja menghapus salah satu atau beberapa file yang dimiliki oleh Windows. Bisa jadi juga, ada aplikasi yang tidak sengaja menghapus file tersebut, atau ada virus yang merusak file-file tersebut atau hard disk Anda bermasalah dan membuat file-file tersebut tidak bisa diakses dengan normal seperti sebelumnya. Jika sudah terjadi seperti itu, Windows biasanya akan memberikan pesan peringatan Windows File Protection.Ini adalah sebuah jendela yang sudah disertakan Microsoft pada setiap sistem Windows yang diinstall oleh user, dan pertama kali diperkenalkan pada OS Windows 2000. Peringatan ini perlu diperhatikan tapi jangan terlalu berlebihan, karena walau muncul peringatan seperti ini menandakan bahwa sistem Anda bermasalah, tetapi tidak selalu berarti error besar dan Anda menjadi tidak dapat menggunakan komputer Anda sama sekali.
Lagipula, sebenarnya Anda dapat memperbaiki komputer Anda dengan mudah dan membuat pesan itu hilang. Oya? Bagaimana cara mengatasi Windows File Protection itu?
Cara Mengatasi Windows File Protection – Solusi
Sebenarnya di dalam sistem Windows sendiri sudah ada mekanisme untuk memperbaiki diri jika ada file system yang hilang. Tepatnya di folder “C\\windows\\cystem32\\dllcache” tersedia backup dari file system yang dimiliki oleh Windows. Jika ada file system yang rusak sebenarnya Windows akan secara otomatis mencoba melakukan restore data dari folder ini. Dari sana Anda bisa mengatasi Windows File Protection message tersebut.Akan tetapi jika file backup ini pun hilang, bagaimana solusi selanjutnya?
Seperti kami katakan sebelumnya, cara untuk mengatasi masalah ini tidaklah rumit – karenanya Anda tidak perlu panik. Yang perlu dilakukan untuk memperbaiki ini hanyalah sebuah alat mudah : yaitu, CD/DVD instalasi dari Windows yang Anda miliki. Tidak perlu repot-repot. Hal ini bisa anda atasi dengan memasukan CD instalasi Windows anda. Apabila masalah ini terus terjadi bahkan setelah anda memasukkan CD instalasi Windows, barulah Anda perlu memasukan update system Windows.
Selanjutnya, cara memperbaiki pesan Windows File Protection cukup lakukan langkah berikut :
[1] pada saat muncul jendela peringatan Windows File Protection, buka CD/DVD drive Anda
[2] setelah itu, masukkan CD/DVCD instalasi Windows yang Anda pergnakan untuk menginstall Windows ke dalam optical drive Anda tersebut
[3] setelah disc (CD/DVD) dimasukkan ke dalam optical drive, klik tombol “Retry” pada jendela pesan yang muncul
[4] tunggu beberapa saat hingga Windows selesai melakukan copy ulang data yang diperlukan dari CD/DVD ke sistem komputer Anda
[5] setelah selesai, Anda bisa memakai komputer Anda kembali secara normal seperti sedia kalau. Pada beberapa kasus, ada baiknya untuk mereset / restart / reboot komputer yang Anda pakai sebelum memakainya kembali untuk memastikan bahwa proses restore benar-benar telah berhasil dilakukan
Cara Mengatasi Windows File Protection – Kesimpulan
Sederhana sekali kan caranya? Selamat mencoba ..Cara Recover/Mengembalikan Data Dari Memory Card/Flash Drive Yang Rusak – Prolog.
Pernahkah anda mengalami saat tiba-tiba saja memory card di kamera anda tidak dapat dipergunakan. Sebelumnya dipinjam teman, dan saat kembali ke tangan kita sudah rusak. Padahal menurut sang teman, ia tidak mengotak-atiknya sama sekali. Tiba-tiba saja memory card anda seolah terkunci dan rusak. Sedih atau bingung dan panik? Bisa saja. Apalagi jika anda belum sempat mem-backup seluruh file di dalam memory card tersebut. Otomatis semuanya tidak dapat diakses dan tidak dapat dimiliki lagi karena rusak. Padahal banyak momen penting tersimpan dalam gambar pada memory card anda itu.
Atau anda pernahkah mengalami ketika Flash drive anda tidak dapat diakses? File di dalamnya tidak bisa anda apa-apakan padahal di dalamnya terdapat file penting seperti file tugas, file tutorial atau bahkan proposal bisnis? Anda tentu tidak ingin file anda tersebut hilang. Apakah ada cara untuk tetap dapat mengakses atau memiliki file-file dari memory card atau Flash drive yang telah rusak? Jawabannya ada. Dalam artikel kali ini, kami akan berbagi sedikit tentang cara me-recover/mengembalikan data dari memory card atau Flash drive yang rusak.
Pernah kami alami ketika suatu saat akan mengumpulkan tugas kuliah, Flash drive kami tidak dapat diakses. Di komputer, muncul tulisan “E:\ Is Not Accessible”. Kami coba melepasnya dan kemudian memasangnya kembali, tapi tidak ada perubahan yang berarti. Kami juga pernah mengalami ketika tiba-tiba memory card pada kamera kami rusak dengan pesan “Memory Card is Locked”. Kami mencoba menggeser bagian kecil untuk lock dan unlock memory card tapi tidak juga berubah. File ataupun direktorinya telah rusak dan tidak terbaca. Sedih? Tentu. Bingung harus diapakan sementara di dalam kedua benda tersebut terdapat file dan dokumen penting yang belum sempat dibuatkan backup-nya.
Cara Recover/Mengembalikan Data Dari Memory Card/Flash Drive Yang Rusak – Solusi
Saat kami mengalami direktori tak terakses tersebut, kami mencoba mencari tahu solusi agar direktori tersebut (Flash drive ataupun memory card) dapat kembali diakses dan file-nya dapat terselamatkan. Dan ternyata bisa!Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan command line pada Windows. Klik pada start menu lalu pilih Run. Ketikkan cmd pada kotak dialog yang muncul, maka anda akan dibawa pada jendela command prompt. Pada jendela command prompt tersebut ketikkan chkdsk e: /r dan tekan tombol enter pada keyboard. Adapun “e:” disini adalah direktori dari memory card atau Flash drive anda di komputer. Sementara perintah chkdsk sendiri merupakan perintah untuk memeriksa disk guna mengecek kerusakan struktur file. Sedangkan /r merupakan kode perintah untuk memperbaiki masalah-masalah yang ditemukan setelah pengecekan disk dilakukan.
Pada umumnya, kalau memory card/flash drive Anda tidak sedang mengalami proteksi data, maka memory card/flash drive akan dapat dicek secara langsung begitu Anda mengetik perintah tersebut, proses recover/mengembalikan data akan langsung berjalan otomatis. Akan tetapi jika tidak bisa, pilih saja “Yes” pada opsi untuk melakukan checking drive pada saat booting, lalu restart komputer Anda supaya proses checking dapat berjalan.
Ketika proses pengecekan dan perbaikan drive hampir selesai, akan muncul sebuah notifikasi konfirmasi yang menanyakan kepada anda, “Convert lost chains to files?” tekan tombol Y pada keyboard untuk menjawab Yes. Perintah chkdsk kemudian akan memberikan laporan kembali kepada anda mengenai apa yang telah dilakukan dan kemudian menuju My Computer anda dan memeriksa drive anda. Disana anda akan menemui dan dapat melihat data-data anda.
Cara Recover/Mengembalikan Data Dari Memory Card/Flash Drive Yang Rusak – Penutup
Demikian tips yang bisa kami berikan untuk recover/mengembalikan data-data Anda yang tersimpan di dalam memory card/flash drive. Cara ini kami anggap cukup mudah dibandingkan dengan berbagai cara yang lainnya. Menariknya, langkah ini tidaklah menghilangkan semua file di dalam memory card ataupun Flash drive anda. Memory card atau Flash drive anda, dan file di dalamnya akan tetap utuh.Sebuah kabar gembira yang amat menyenangkan bukan? Kini, anda tak perlu lagi khawatir kehilangan data anda karena Flash drive ataupun memory card anda rusak, karena Anda dapat melakukan cara recover/mengembalikan data yang rusak di atas terhadap memory card/flash drive Anda.
Cara Backup Data Hard Disk Rusak .
Di zaman digital seperti sekarang ini, penggunaan komputer sudah menjadi sebuah hal yang lumrah. Dengan memiliki komputer yang besar, kita dapat menyimpan berbagai video yang berharga dan juga berbagai rekaman audio maupun dokumen yang memiliki kenangan hingga rahasia dagang yang ingin kita miliki salinannya. Pada komputer kebanyakan, data-data seperti itu disimpan di dalam sebuah hard disk.
Hard disk adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai media penyimpanan data magnetik, yang menyimpan data dalam deretan biner 1-0-1-0. Bentuk hard disk biasanya seperti sebuah kotak yang diberi piringan di atasnya. Nah, pada piringan tersebutlah data Anda disimpan dalam bentuk biner.
Pada penggunaan sehari-hari, piringan pada hard disk akan berputar dan head (jarum pembaca) akan membaca data dari piringan tersebut, yang selanjutnya berubah menjadi text, audio ataupun video yang muncul di komputer kita. Dari sanalah kita menikmati berbagai tampilan yang muncul di komputer kita.
Namun seperti halnya semua barang buatan manusia, ada kalanya suatu saat tiba-tiba data yang terdapat pada hard disk yang kita miliki rusak dan tidak dapat dibaca. Nah, jika sudah begitu, apa penyebabnya dan apa solusinya?
Jika Anda mengalami hal seperti itu, biasanya ada beberapa penyebab masalah tersebut. Di antaranya bisa karena adanya bad sectors, permukaan yang tergores atau error dari file system yang menyebabkan pembacaan data dari hard disk tidak dimungkinkan dan tidak bisa dilakukan. Kalau sudah begitu, sepertinya kita harus segera menyelamatkan data supaya tidak hilang secara permanen dari hard disk tersebut.
Jadi, bagaimana solusi supaya kita dapat membackup (menyelamatkan) dari kehilangan data yang mungkin terjadi? Jawabannya adalah tergantung dari jenis kerusakan pada hard disk Anda tersebut. Kalau kerusakannya karena kerusakan fisik, maka kecil kemungkinan data dapat diselamatkan kembali. Akan tetapi kalau rusaknya karena bad sector atau karena salah konfigurasi dari file system, Anda bisa mencoba cara backup data hard disk rusak dengan menggunakan software Unstoppable Copier.
Cara Backup Data Hard Disk Rusak – Unstoppable Copier
Jika Anda mengalami kejadian di mana Anda tidak dapat mengcopy atau tidak dapat membaca data yang Anda miliki dikarenakan rusaknya hard disk yang Anda miliki dikarenakan bad sector atau dikarenakan rusaknya file system dari komputer Anda, Unstoppable Copier adalah salah satu software yang kami sarankan untuk Anda pergunakan.
Kenapa Unstoppable Copier? Kami menyarankan Unstoppable Copier dikarenakan beberapa sebab. Di antaranya adalah karena algoritma (sistem kerja) yang dipergunakannya cukup canggih sehingga dapat mendeteksi data asal dan mengembalikannya seperti semula. Tidak perlu waktu lama, Anda cukup melakukan scanning data dengan software ini, lalu aplikasi secara otomatis akan mendeteksi data yang bisa diselamatkan.
Selain itu, salah satu penyebab lainnya kami menyarankan untuk memakai Unstoppable Copier adalah dikarenakan sifatnya yang freeware alias gratis dipergunakan. Menurut kami, kehilangan data adalah sebuah musibah, dan sebaiknya kita tidak menambah musibah lagi dengan membayar lebih banyak untuk menyelamatkan data kita. Setuju kan?
Cara Backup Data Hard Disk Rusak – Cara Kerja
Untuk dapat mempergunakan Unstoppable Copier ini cukup mudah, berikut caranya :- Download dulu Unstoppable Copier dari website aslinya : roadkill.net.
- Silakan download versi yang Anda inginkan, lalu lakukan instalasi di komputer Anda.
- Setelah download dan instalasi berhasil Anda lakukan, jalankan aplikasi Unstoppable Copier.
- Pilih source hard disk yang bermasalah, lalu pilih di mana Anda akan menyimpan data yang bisa diselamatkan
- Selanjutnya, klik tombol copy untuk mulai menyelamatkan data Anda
- Data Anda yang bisa diselamatkan akan muncul di folder pilihan Anda
Kesimpulan Akhir
Menurut kami ini adalah salah satu cara termudah untuk dapat mengembalikan data Anda yang hilang. Unstoppable Copier, simply unstoppable. Oh iya, selain dari hard disk Anda juga bisa menggunakan unstoppable copier untuk menyelamatkan data Anda yang berada di media optical disc seperti CD/DVD dan lainnya.Mudah bukan? Sekarang, selamat mencoba,
Cara Mudah Seting Konfigurasi Dekstop Unity Pada Ubuntu 11.10..
Dekstop Unity – Tampilan dekstop unity yang menghiasi sistem operasi ubuntu 11.10 terkadang tidak sesuai dengan keinginan, Terkesan kaku dan sulit untuk diatur itu yang saya rasakan semenjak Ubuntu secara default menggantikan dekstop Gnome dengan dekstop Unity sebagai dekstop defaultnya. Tetapi saat ini ada sebuah aplikasi yang akan mempermudah anda melakukan konfigurasi pada dekstop unity. Aplikasi tersebut bernama MyUnity, dengan ukuran yang kecil aplikasi ini bisa membantu saat kita ingin mengkonfigurasi tampilan pada dekstop unity secara cepat.
Pada postingan kali ini saya akan sharing cara installasi dan cara menggunakan aplikasi MyUnity untuk mengkonfigurasi tampilan dekstop unity yang ada di sistem operasi ubuntu 11.10.
Berikut ini adalah langkah-langkahnya :
1. Tambahkan PPA MyUnity ke dalam source list anda, dengna menggunakan perintah berikut pada terminal
2. Setelah itu updatelah source list anda dengan menggunakan perintah
4. Jika proses installasi sudah selesai anda bisa menjalankan MyUnity dengan mengetikkan “myunity” pada dash
5. Anda bisa mengatur tampilan launcher yang berada di posisi sebelah kiri dekstop unity dengan mengklik tab Launcher pada MyUnity
6. Untuk mengatur tampilan dashboard unity atau dash, anda bisa mengklik tab dash pada MyUnity
7. Klik tab panel untuk mengatur transparansi panel dekstop unity yang berada diatas dekstop unity.
8. Untuk mengatur tampilan ikon home, networking, device dan trash agar tampil di dekstop atau tidak anda bisa mengklik tab dekstop di MyUnity
9. Terakhir untuk mengatur besar kecilnya font atau jenis font yang akan di gunakan pada dekstop unity silahkan klik tab Font
Sangat mudah sekali jika kita menggunakan aplikasi MyUnity ini untuk mengatur konfigurasi dari dekstop unity. Semoga postingan selalu bermanfaat bagi anda semua pengunjung setia blog ini, terimakasih atas kunjungan anda, dan jangan lupa untuk berkunjung kembali ke blog ini di lain kesempatan. Salam.
Pada postingan kali ini saya akan sharing cara installasi dan cara menggunakan aplikasi MyUnity untuk mengkonfigurasi tampilan dekstop unity yang ada di sistem operasi ubuntu 11.10.
Berikut ini adalah langkah-langkahnya :
1. Tambahkan PPA MyUnity ke dalam source list anda, dengna menggunakan perintah berikut pada terminal
sudo add-apt-repository ppa:myunity/ppa
2. Setelah itu updatelah source list anda dengan menggunakan perintah
sudo apt-get update
3. Setelah proses update selesai, gunakan perintah berikut ini untuk memulai tahap installasi MyUnitysudo apt-get install myunity
Saat proses installasi berlangsung anda akan diminta untuk mendownload file sebesar 1,945 kb, dan space harddisk anda akan terpakai sebesar 4,190 kb setelah proses installasi selesai4. Jika proses installasi sudah selesai anda bisa menjalankan MyUnity dengan mengetikkan “myunity” pada dash
5. Anda bisa mengatur tampilan launcher yang berada di posisi sebelah kiri dekstop unity dengan mengklik tab Launcher pada MyUnity
6. Untuk mengatur tampilan dashboard unity atau dash, anda bisa mengklik tab dash pada MyUnity
7. Klik tab panel untuk mengatur transparansi panel dekstop unity yang berada diatas dekstop unity.
8. Untuk mengatur tampilan ikon home, networking, device dan trash agar tampil di dekstop atau tidak anda bisa mengklik tab dekstop di MyUnity
9. Terakhir untuk mengatur besar kecilnya font atau jenis font yang akan di gunakan pada dekstop unity silahkan klik tab Font
Sangat mudah sekali jika kita menggunakan aplikasi MyUnity ini untuk mengatur konfigurasi dari dekstop unity. Semoga postingan selalu bermanfaat bagi anda semua pengunjung setia blog ini, terimakasih atas kunjungan anda, dan jangan lupa untuk berkunjung kembali ke blog ini di lain kesempatan. Salam.
Cara Backup Data Ubuntu 11.10 Dengan Remastersys..
Cara Backup Data – Pada postingan kali ini saya akan sharing cara backup data pada sistem operasi Ubuntu. Postingan kali ini juga spesial saya tujukan kepada salah seorang pengunjung setia blog ini, yang menanyakan tentang cara backup data pada sistem operasi Ubuntu, backup data yang dimaksud disini adalah membackup system atau software yang sudah terinstall di sistem operasi Ubuntu. Cara backup data semacam itu pada dunia linux di kenal dengan istilah “remaster”. Remaster boleh juga dikatakan adalah proses modifikasi pada sistem operasi linux, sehingga hasil modifikasi tersebut menjadi sebuah distro turunan dari sistem operasi utama.
Berikut ini adalah langkah-langkah cara backup data Ubuntu dengan menggunakan remastersys :
Pertama pastikan terlebih dahulu system anda berjalan dengan normal, dan jika bisa anda menggunakan sistem yang sudah terupgrade. Baik itu di sisi software yang anda gunakan atau pada sisi kernel. Saat postingan cara backup data ini ditulis versi kernel yang digunakan adalah versi 3.0.0-12 anda bisa mengecek versi kernel yang anda gunakan dengan mengetikkan perintah berikut pada terminal :
Edit repository anda dengan mengedit file /etc/apt/source.list menggunakan perintah
Kemudian tambahkan baris berikut pada bagian bawah source.list anda
Cara backup data selanjutnya setelah proses installasi remastersys selesai adalah tahap installasi Ubiquity. Ubiquity merupakan aplikasi antar muka grafis (GUI) pada live CD untuk sistem operasi berbasis Debian/Ubuntu. Dengan menginstall Ubiquity ini nantinya akan memberi kemudahan bagi anda, jika anda ingin memulai proses installasi ubuntu dengan menggunakan hasil remaster anda sendiri. Gunakan perintah berikut untuk menginstall Ubiquity
Jika proses installasi selesai, cara backup data selanjutnya adalah jalankan aplikasi remastersys dengan mengetikkan remastersys pada dash
Anda diminta untuk menutup seluruh aplikasi yang sedang berjalan saat proses backup data berlangsung, silahkan klik OK
Silahkan pilih opsi Dist, jika yang anda inginkan membackup data sistem Ubuntu anda
Lanjutkan dengan mengklik OK untuk memulai proses pembuatan file .iso yang berisi hasil remaster anda.
Proses backup akan berlangsung tunggu beberapa saat hingga selesai
Jika proses backup data sudah selesai maka file hasil backup data yang sudah anda lakukan ada di direktory /home/remastersys/remastersys. Nama file hasil backup data yang anda lakukan adalah customdist.iso anda bisa merename nama file tersebut sesuai dengan keinginan anda.
Sebelum anda memulai proses burning hasil remaster anda pastikan anda mencobanya terlebih dahulu menggunakan aplikasi virtual semacam virtual box atau KVM. Setelah benar-benar bisa berjalan dengan baik, baru anda burning file .iso tersebut.
Semoga postingan cara backup data Ubuntu 11.10 kali ini bisa bermanfaat bagi anda semua pengunjung setia blog ini. Jangan lupa untuk sesering mungkin berkunjung kembali ke blog ini untuk mendapatkan tips-tips terbaru seputar sistem operasi Ubuntu. Salam.
Berikut ini adalah langkah-langkah cara backup data Ubuntu dengan menggunakan remastersys :
Pertama pastikan terlebih dahulu system anda berjalan dengan normal, dan jika bisa anda menggunakan sistem yang sudah terupgrade. Baik itu di sisi software yang anda gunakan atau pada sisi kernel. Saat postingan cara backup data ini ditulis versi kernel yang digunakan adalah versi 3.0.0-12 anda bisa mengecek versi kernel yang anda gunakan dengan mengetikkan perintah berikut pada terminal :
uname -v
Cara mudah untuk mengupgrade sistem Ubuntu anda adalah dengan mengetikkan perintah berikut pada terminalsudo apt-get update && sudo apt-get dist-upgrade
Cara backup data selanjutnya setelah anda memastikan sistem anda dapat berjalan dengan baik adalah memulai proses installasi remastersys. Berikut adalah langkah-langkahnya :Edit repository anda dengan mengedit file /etc/apt/source.list menggunakan perintah
sudo gedit /etc/apt/source.list
Kemudian tambahkan baris berikut pada bagian bawah source.list anda
# Remastersys deb http://www.geekconnection.org/remastersys/repository karmic/Setelah disimpan, update source.list anda dengan perintah
sudo apt-get update
Kemudian dilanjutkan dengan proses installasi remastersys dengan perintah berikutsudo apt-get install remastersys
Cara backup data selanjutnya setelah proses installasi remastersys selesai adalah tahap installasi Ubiquity. Ubiquity merupakan aplikasi antar muka grafis (GUI) pada live CD untuk sistem operasi berbasis Debian/Ubuntu. Dengan menginstall Ubiquity ini nantinya akan memberi kemudahan bagi anda, jika anda ingin memulai proses installasi ubuntu dengan menggunakan hasil remaster anda sendiri. Gunakan perintah berikut untuk menginstall Ubiquity
sudo apt-get install ubiquity-frontend-gtk
Jika proses installasi selesai, cara backup data selanjutnya adalah jalankan aplikasi remastersys dengan mengetikkan remastersys pada dash
Anda diminta untuk menutup seluruh aplikasi yang sedang berjalan saat proses backup data berlangsung, silahkan klik OK
Silahkan pilih opsi Dist, jika yang anda inginkan membackup data sistem Ubuntu anda
Lanjutkan dengan mengklik OK untuk memulai proses pembuatan file .iso yang berisi hasil remaster anda.
Proses backup akan berlangsung tunggu beberapa saat hingga selesai
Jika proses backup data sudah selesai maka file hasil backup data yang sudah anda lakukan ada di direktory /home/remastersys/remastersys. Nama file hasil backup data yang anda lakukan adalah customdist.iso anda bisa merename nama file tersebut sesuai dengan keinginan anda.
Sebelum anda memulai proses burning hasil remaster anda pastikan anda mencobanya terlebih dahulu menggunakan aplikasi virtual semacam virtual box atau KVM. Setelah benar-benar bisa berjalan dengan baik, baru anda burning file .iso tersebut.
Semoga postingan cara backup data Ubuntu 11.10 kali ini bisa bermanfaat bagi anda semua pengunjung setia blog ini. Jangan lupa untuk sesering mungkin berkunjung kembali ke blog ini untuk mendapatkan tips-tips terbaru seputar sistem operasi Ubuntu. Salam.
Behringer Umx61 Keyboard Controller..
- Unleash your creativity and play 50 virtual instruments and synthesizers, take off with an unlimited number of sound creations. Download more free instrument plug-ins and host software from www.behringer.com
- Velocity-sensitive USB/MIDI keyboard featuring 61 full-size keys and unbeatable programming versatility, real-time control and playability
- USB/audio interface to connect your instruments and mixer, etc. to your computer for recording and playback
- Powerful DAW software Ableton Live Lite 4 BEHRINGER Edition included
- Plug and play with Mac OS X and Windows XP
- 8 real-time rotary controls plus 10 assignable switches
- Freely assign MIDI control changes to the modulation wheel, volume fader and pedal port for ultimate flexibility
- Full 128 tone range via the octave shift function with multi-purpose LED status indication
- Separate MIDI Out allows controlling external samplers, synths and other equipment
- Runs via USB, batteries or a power adapter (not included)
- High-quality components and exceptionally rugged construction ensure long life
- Conceived and designed by BEHRINGER Germany
Port kabel usb yg du gunakan sebagai power dan media cable midi… memudahkan kita tuk mencari pengganti cable midi.. dengan cukup membeli port cable printer ke Toko2 Computer…
VST (Virtual Studio Technology)...
Steinberg’s Virtual Studio Technology (VST) is an interface for integrating software audio synthesizer and effect plugins with audio editors and hard-disk recording systems. VST and similar technologies use Digital Signal Processing to simulate traditional recording studio hardware with software. Thousands of plugins exist, both commercial and freeware, and VST is supported by a large number of audio applications. The technology can be licensed from its creator, Steinberg.
Contents [hide]
1 Overview
2 History
3 VST plugins
4 VST hosts
4.1 Software
4.2 Hardware
4.3 VST plugin standard
5 Presets
6 Competing technologies
7 Programming languages
8 See also
9 References
10 External links
[edit]Overview
VST plugins are generally run within a Digital Audio Workstation, providing the host application with additional functionality. Most VST plugins can be classified as either instruments (VSTi) or effects, although other categories exist. VST plugins generally provide a custom GUI, displaying controls similar to the physical switches and knobs on audio hardware. Some (often older) plugins rely on the host application for their UI.
VST instruments include software simulation emulations of well-known hardware synthesizer devices and samplers, emulating the look of the original equipment and its sonic characteristics. This enables VSTi users to use virtual versions of devices that may be otherwise difficult to obtain.
VST instruments require notes to be sent via MIDI in order to output audio, while effect plugins process audio data (some effect plugins do require a MIDI input too though, for example they might use MIDI sync to modulate the effect in sync with the tempo). MIDI messages can often also be used to control parameters of both instrument and effect plugins. Most host applications allow the audio output from one VST to be routed to the audio input of another VST (known as chaining). For example, output of a VST synthesizer can be sent to a VST reverb effect for further processing.
[edit]History
The VST interface specification and SDK was released in 1996. Coinciding was the release of Steinberg Cubase 3.02. Included with Cubase were the first available VST format plugins. Espacial, Choirus, Stereo Echo and Auto-Panner.[1]
The VST interface specification was updated to version 2.0 in 1999. One of the additions was the ability for plugins to receive MIDI data. This allowed for the introduction of VSTi (Virtual Studio Technology Instrument) format plugins. VST Instruments can act as standalone software synthesizers, samplers or drum machines.[2]
Neon[3] was the first available VST Instrument (included with Cubase VST 3.7). It was a 16-voice, 2-oscillator virtual analog synthesizer.[4]
The VST interface specification was updated to version 2.4 in 1999. Changes included the ability to process audio using 64 bit precision.[5]
The VST interface specification was updated to version 3.0 in 2008. Changes included:[6]
Audio Inputs for VST Instruments
Multiple MIDI inputs/outputs
Optional SKI (Steinberg Kernel Interface) integration
[edit]VST plugins
There are three types of VST plugin.
VST instruments generate audio. They are generally either virtual synthesizers or samplers. Some, such as Native Instruments’ Pro-53, specifically recreate the look and sound of famous synthesizers from years past (in this case, the Prophet-5).
VST effects, such as reverb and phaser effects, process audio input. Other monitoring effects provide visual feedback of the input signal without processing the audio. Most hosts allow multiple effects to be chained.
VST MIDI effects process MIDI messages prior to routing the MIDI data to other VST instruments or hardware devices; for example, to transpose or create arpeggios.
[edit]VST hosts
A VST host is a software application or hardware device that allows VST plugins to be loaded and controlled. The host application is responsible for handling the routing of digital audio and MIDI to and from the VST plugins.
[edit]Software
There is a wide range of VST hosts available, including the following:
Ableton Live
ACID Pro
Adobe Audition
Adobe Premiere Elements
Adobe Premiere Pro
Ardour
AudioMulch
Bidule
Steinberg Cubase
Steinberg Nuendo
FL Studio
Kore
LMMS
Max MSP
Mixcraft
Podium
REAPER
Renoise
Samplitude
Sonar
There are also stand-alone “dedicated hosts” whose sole purpose is to serve as a host for the VST plugins rather than as an extension of their sequencing or audio capabilities. These are usually optimized for live performance use, with features like fast song configuration switching. Examples of popular dedicated VST host software include:
Cantabile
Brainspawn Forte
Tobybear MiniHost
Deckadance
Chainer
VSTHost
SAVIHost
VST plugins can be hosted in incompatible environments using a translation layer, or shim. For example, FL Studio fundamentally supports only its own internal plugin architecture, but a native “wrapper” plugin exists that can, in turn, load VST plugins, among others. As another example, FXpansion offers a VST to RTAS (Real Time AudioSuite) wrapper (allowing VST plugins to be hosted in the popular Pro Tools digital audio workstation), and a VST to Audio Units wrapper (allowing VST plugins to be hosted in Apple Logic Pro Digital Audio Workstation).
[edit]Hardware
Hardware VST hosts can load special versions of VST plugins. These units are portable and usable without a computer, although all editing is done on a computer. Other hardware options include PCI/PCIe cards designed for audio processing, which take over audio processing from the computer’s CPU and free up RAM. Examples of hardware VST hosts are RECEPTOR (Muse), Plugzilla and V-Machine (SM Pro Audio).
Audio data can also be sent over a network using appropriate software, allowing the main host to run on one computer and VST plugins to run on peripheral computers.
[edit]VST plugin standard
The VST plugin standard is the audio plugin standard created by Steinberg to allow any third party developers to create VST plugins for use within VST host applications. VST requires separate installations for Windows, Mac OS X and Linux. The majority of VST plugins are available for Windows due to both Apple’s proprietary Audio Unit software for OS X and the lack of information and patent encumbrances that make development difficult for Linux platforms.
[edit]Presets
VST plugins often have many controls, and therefore need a method of managing presets (sets of control settings).
Steinberg Cubase VST introduced two file formats for storing presets: an FXP file stores a single preset, while an FXB file stores a whole bank of presets. These formats have since been adopted by many other VST hosts, although Cubase itself switched to a new system of preset management with Cubase 4.0.
Many VST plugins have their own method of loading and saving presets, which do not necessarily use the standard FXP/FXB formats.
[edit]Competing technologies
Apple Computer’s Audio Units
Digidesign’s Real Time AudioSuite
Digidesign’s TDM
LADSPA, DSSI and LV2 for Linux
Microsoft’s DirectX plugin
MOTU’s MAS
[edit]Programming languages
Steinberg’s VST SDK is a set of C++ classes based around an underlying C API. The SDK can be downloaded from their website.
There are several ports available, such as a Delphi version by Frederic Vanmol, a Java version from the jVSTwRapper project at sourceforge.net, and a .NET version – Noise. Another .NET implementation is VST.NET. This open source project also includes a framework which makes creating VST plugins easier and result in more structured code. VST.NET also provides support for writing managed host applications with a managed class that allows loading an unmanaged Plugin. A notable language supporting VST is Faust considering that it is especially made for making signal processing plugins, often producing code faster than hand-written C++.
In addition, Steinberg have developed the VST GUI, which is another set of C++ classes, which can be used to build a graphical interface. There are classes for buttons, sliders and displays etc. Note that these are low level C++ classes and the look and feel still have to be created by the plugin manufacturer.
A large number of commercial and open-source VSTs are written using the JUCE C++ framework instead of direct calls to the VST SDK, because this allows multi-format (VST, AudioUnit and Real Time AudioSuite) binaries to be built from a single codebase.
[edit]See also
Software synthesizer
Digital audio workstation
LADSPA and LV2, similar open source standards.
Audio Units, a similar standard by Apple Inc..
SynthEdit, a VST/VSTi editor.
Software effect processor.
Contents [hide]
1 Overview
2 History
3 VST plugins
4 VST hosts
4.1 Software
4.2 Hardware
4.3 VST plugin standard
5 Presets
6 Competing technologies
7 Programming languages
8 See also
9 References
10 External links
[edit]Overview
VST plugins are generally run within a Digital Audio Workstation, providing the host application with additional functionality. Most VST plugins can be classified as either instruments (VSTi) or effects, although other categories exist. VST plugins generally provide a custom GUI, displaying controls similar to the physical switches and knobs on audio hardware. Some (often older) plugins rely on the host application for their UI.
VST instruments include software simulation emulations of well-known hardware synthesizer devices and samplers, emulating the look of the original equipment and its sonic characteristics. This enables VSTi users to use virtual versions of devices that may be otherwise difficult to obtain.
VST instruments require notes to be sent via MIDI in order to output audio, while effect plugins process audio data (some effect plugins do require a MIDI input too though, for example they might use MIDI sync to modulate the effect in sync with the tempo). MIDI messages can often also be used to control parameters of both instrument and effect plugins. Most host applications allow the audio output from one VST to be routed to the audio input of another VST (known as chaining). For example, output of a VST synthesizer can be sent to a VST reverb effect for further processing.
[edit]History
The VST interface specification and SDK was released in 1996. Coinciding was the release of Steinberg Cubase 3.02. Included with Cubase were the first available VST format plugins. Espacial, Choirus, Stereo Echo and Auto-Panner.[1]
The VST interface specification was updated to version 2.0 in 1999. One of the additions was the ability for plugins to receive MIDI data. This allowed for the introduction of VSTi (Virtual Studio Technology Instrument) format plugins. VST Instruments can act as standalone software synthesizers, samplers or drum machines.[2]
Neon[3] was the first available VST Instrument (included with Cubase VST 3.7). It was a 16-voice, 2-oscillator virtual analog synthesizer.[4]
The VST interface specification was updated to version 2.4 in 1999. Changes included the ability to process audio using 64 bit precision.[5]
The VST interface specification was updated to version 3.0 in 2008. Changes included:[6]
Audio Inputs for VST Instruments
Multiple MIDI inputs/outputs
Optional SKI (Steinberg Kernel Interface) integration
[edit]VST plugins
There are three types of VST plugin.
VST instruments generate audio. They are generally either virtual synthesizers or samplers. Some, such as Native Instruments’ Pro-53, specifically recreate the look and sound of famous synthesizers from years past (in this case, the Prophet-5).
VST effects, such as reverb and phaser effects, process audio input. Other monitoring effects provide visual feedback of the input signal without processing the audio. Most hosts allow multiple effects to be chained.
VST MIDI effects process MIDI messages prior to routing the MIDI data to other VST instruments or hardware devices; for example, to transpose or create arpeggios.
[edit]VST hosts
A VST host is a software application or hardware device that allows VST plugins to be loaded and controlled. The host application is responsible for handling the routing of digital audio and MIDI to and from the VST plugins.
[edit]Software
There is a wide range of VST hosts available, including the following:
Ableton Live
ACID Pro
Adobe Audition
Adobe Premiere Elements
Adobe Premiere Pro
Ardour
AudioMulch
Bidule
Steinberg Cubase
Steinberg Nuendo
FL Studio
Kore
LMMS
Max MSP
Mixcraft
Podium
REAPER
Renoise
Samplitude
Sonar
There are also stand-alone “dedicated hosts” whose sole purpose is to serve as a host for the VST plugins rather than as an extension of their sequencing or audio capabilities. These are usually optimized for live performance use, with features like fast song configuration switching. Examples of popular dedicated VST host software include:
Cantabile
Brainspawn Forte
Tobybear MiniHost
Deckadance
Chainer
VSTHost
SAVIHost
VST plugins can be hosted in incompatible environments using a translation layer, or shim. For example, FL Studio fundamentally supports only its own internal plugin architecture, but a native “wrapper” plugin exists that can, in turn, load VST plugins, among others. As another example, FXpansion offers a VST to RTAS (Real Time AudioSuite) wrapper (allowing VST plugins to be hosted in the popular Pro Tools digital audio workstation), and a VST to Audio Units wrapper (allowing VST plugins to be hosted in Apple Logic Pro Digital Audio Workstation).
[edit]Hardware
Hardware VST hosts can load special versions of VST plugins. These units are portable and usable without a computer, although all editing is done on a computer. Other hardware options include PCI/PCIe cards designed for audio processing, which take over audio processing from the computer’s CPU and free up RAM. Examples of hardware VST hosts are RECEPTOR (Muse), Plugzilla and V-Machine (SM Pro Audio).
Audio data can also be sent over a network using appropriate software, allowing the main host to run on one computer and VST plugins to run on peripheral computers.
[edit]VST plugin standard
The VST plugin standard is the audio plugin standard created by Steinberg to allow any third party developers to create VST plugins for use within VST host applications. VST requires separate installations for Windows, Mac OS X and Linux. The majority of VST plugins are available for Windows due to both Apple’s proprietary Audio Unit software for OS X and the lack of information and patent encumbrances that make development difficult for Linux platforms.
[edit]Presets
VST plugins often have many controls, and therefore need a method of managing presets (sets of control settings).
Steinberg Cubase VST introduced two file formats for storing presets: an FXP file stores a single preset, while an FXB file stores a whole bank of presets. These formats have since been adopted by many other VST hosts, although Cubase itself switched to a new system of preset management with Cubase 4.0.
Many VST plugins have their own method of loading and saving presets, which do not necessarily use the standard FXP/FXB formats.
[edit]Competing technologies
Apple Computer’s Audio Units
Digidesign’s Real Time AudioSuite
Digidesign’s TDM
LADSPA, DSSI and LV2 for Linux
Microsoft’s DirectX plugin
MOTU’s MAS
[edit]Programming languages
Steinberg’s VST SDK is a set of C++ classes based around an underlying C API. The SDK can be downloaded from their website.
There are several ports available, such as a Delphi version by Frederic Vanmol, a Java version from the jVSTwRapper project at sourceforge.net, and a .NET version – Noise. Another .NET implementation is VST.NET. This open source project also includes a framework which makes creating VST plugins easier and result in more structured code. VST.NET also provides support for writing managed host applications with a managed class that allows loading an unmanaged Plugin. A notable language supporting VST is Faust considering that it is especially made for making signal processing plugins, often producing code faster than hand-written C++.
In addition, Steinberg have developed the VST GUI, which is another set of C++ classes, which can be used to build a graphical interface. There are classes for buttons, sliders and displays etc. Note that these are low level C++ classes and the look and feel still have to be created by the plugin manufacturer.
A large number of commercial and open-source VSTs are written using the JUCE C++ framework instead of direct calls to the VST SDK, because this allows multi-format (VST, AudioUnit and Real Time AudioSuite) binaries to be built from a single codebase.
[edit]See also
Software synthesizer
Digital audio workstation
LADSPA and LV2, similar open source standards.
Audio Units, a similar standard by Apple Inc..
SynthEdit, a VST/VSTi editor.
Software effect processor.
Sejarah Perkembangan Synthesizer,..
Tahun 1870 | Electromechanical Piano
Electromechanical Piano di ciptakan oleh Hipps, seorang director sebuah perusahaan telegraph dari Swiss.
Tahun 1906 | Telharmonium
Thadeus Ca hill menemukan Tell harmonium, sebuah music instrument yang sound-ya dihasilkan lewat sebuah dynamo.
Tahun 1920 | Tabung Vacum
Alat musik ( music instruments ) ini berbasiskan tabung hampa ( tube vacuum ) pertama di ciptakan oleh Leon Theremin yang berasal dari Russia. Sebelumnya tabung vakum ( tube vacuum ) nya sendiri sudah di patent-kan oleh Lee De Forest pada Tahun 1906
Tahun 1930 | Hammond Organ
Diciptakan pertama kali oleh Laurent Hammond, sejak pertama di perkenalkan, langsung mendapatkan sambutan yang luar biasa. Mulai th. 1935 music instrument ini di produksi massal ( mass product ). Cara kerja instrument ini berdasarkan 91 kipas generator electro magnetic, sehingga menghasilkan sound yang khas.
Tahun1940 | Vocoder
Homer Dudley berasal dari America, menciptakan sebuah instrument dimana sumber frequency sound-nya berasal dari suara manusia. Instrument ini dinamakan Vocoder ( Voice Operated Recorder ). Dasar-dasar Digital Recording yang berkembang hingga saat ini, adalah mengambil dari concept cara kerja instruments ini.
Tahun1952 | Synthesizer
Harry Olson dan Belar dari RCA Studio America Serikat adalah yang menemukan instrument ini. Cara kerjanya seperti computer yang berdasarkan kode biner ( binary code ).
Tahun 1960 | Moog
Adalah Prof. Robert Moog yang telah menciptakan instrument ini, dan berhasil sukses dalam penjualannya. Principe kerja Moog Synthesizer ini berdasarkan component transistor secara manual. Moog ini menjadi cikal bakal terlahirnya keyboard-keyboard dan synthesizer-synthesizer modern.
Tahun 1963 | melotron
Memasuki awal th. 60-an, cara kerja instrument electric mulai banyak yang bergeser dengan memanfaatkan IC ( Integrated Circuit) dan Melotron adalah salah satu yang berhasil mengembangkanya. Cara kerja nya, IC ( Integrated Circuit) sebagai perekam ( recorder ) sound atau di sebut dengan technique sampling sebagai sound generator-nya. Tehnik ini akhirnya di adopsi oleh synthesizer-synthesizer modern generasi berikutnya.
Tahun 1970 | Keyboard and Synthesizer
Mulai pada tahun ini Japan menguasai pasar music dunia dengan merk-merk andalan seperti Roland, Kawai, Korg, Yamaha. Yang di tonjolkan oleh product-product ini adalah simple dan gampang di operasikan.
Tahun 1971 | Electone
Produsen instrimen Yamaha membuat Elect one ( Electronic Tone ). Di buat dengan concept One Player Hand. Secara physic instruments ini mirip seperti Organ, namun di lengkapi dengan fitur Sound Banks, rhythm section, dimana irama atau beat-beat tertentu sudah ter-program secara built-in.
Tahun 1980 | Portasound
Yamaha kembali membuat kejutan dengan merilis Porta sound seri PSR 10. Alat ini bentuknya lebih sederhana dibandingkan dengan Elect one. namun memiliki fitur-fitur layaknya synthesizer professional. Pada era ini pengguna Keyboard Synthesizer mulai bergeser pada instrument jenis ini.
Tahun 1982 | MIDI
Pada Tahun ini di temukannya MIDI ( Musical Instrument Digital Interface ) atau Bahasa antar instruments. Pada awalnya para produsen memiliki standard pem-program-an sendiri-sendiri, sehingga masih ada kendala apabila ingin menghubungkan dua instrument musik dari produsen yang berbeda. Pada tahun berikutnya beberapa perusahaan seperti Korg, Roland, Sequential, Yamaha, Kawai, Oberheim, bersepakat untuk membuat standard MIDI, agar setiap instrument dapat di hubungkan secara MIDI dan masing-masing dapat memahami instruction-nya. Lalu standard ini di ikuti sebagian besar produsen instruments music di seluruh dunia.
Tahun 1983 | DX7
Synthesizer DX7 buatan Yamaha adalah yang mengawali suksesnya dalam menerapkan standard midi disertai fitur yang memungkinkan sebuah Synthesizer dapat di hubungkan dengan PC ( Personal Computer ). Karena keunggulanya, pada masa ini synthesizer DX7 banyak digunakan musician-musician dunia seperti Duran duran, A-ha, dsb. Pada era ini pula sebagian besar musician sedang di landa demam MIDI, kalo nggak midi nggak modern. Musician yang ikut andil dalam berkembangnya MIDI di Indonesia adalah Fariz RM, Aminoto kosin, dsb.
Tahun 1989 | PC
PC atau Personal Computer mulai pada masa ini berkembang cukup pesat, dunia music tak ketinggalan terkena dampaknya. Para produsen seperti Steinberg, Twelve tone System, Prophelhead, Ableton, Adobe, dsb. Mengembangkan berbagai jenis software musik sequencer, editing, atau player. Dan kini segala jenis pekerjaan music format Midi ataupun Audio dapat dilakukan cukup dengan memiliki sebuah PC atau Personal Computer.
Tahun 2000 | Virtual Instrument
Pengolah music ber-basic software semakin lama semakin berkembang, maka bermunculan Sound Module yang berbentuk software atau di kenal dengan Virtual Instrument. Produsen-porodusennya antara lain : IK Media dengan product-nya : Sample Tank, Sonic Synth, Microslav Philharmonic, etc. Native Instrument dengan produknya : FM7 ( DX7 software version ), FM 8, battery, Pro53, etc. atau Steinberg dengan product-nya : Halion, The Grand, Hypersonic, dsb. Tidakketinggalan para produsen seperti E-Mu yang sebelumnya membuat sound module hardware seperti Proteus, Planet earth, Virtuoso dsb. juga merilis versi Virtual-nya. Bahkan untuk memainkan CD Sampling AKAI tidak perlu lagi memakai Hardware, karena Halion, Sample tanks, V Sampler sudah compatible dengan format AKAI...
Langganan:
Postingan (Atom)