SEBUAH gerobak penjual burger di atas trotoar Jalan T Nyak Arief, kawasan Lampriek, Banda Aceh terus beraktifitas melayani pembeli meski granat baru saja meledak pada jarak sekitar 20 meter dari usaha burger bermerek Heppy tersebut.
“Sudahlah, jangan tanya saya. Saya hanya cari rezeki,” kata si penjual burger bernama Abenk (25) saat Serambi memintai keterangannya terkait ledakan dahsyat yang terjadi sekitar pukul 19.40 WIB, Kamis (1/12).
Meski enggan memberikan kesaksian, namun Abenk mengakui, saat kejadian itu ia sedang menggoreng roti untuk membuat burger pesanan seorang pelanggannya. “Tiba-tiba terdengar ledakan keras. Saya kaget dan sempat berdiri kaku beberapa saat saja,” kata Abenk sambil menyebutkan bahwa dia tak tahu apakah granat itu dilempar atau meledak sendiri.
Bukan hanya Abenk dan dua rekannya yang tetap beraktivitas pasca-kejadian itu. Sejumlah ‘warung trotoar’ lainnya termasuk sejumlah cafe di kiri kanan Jalan T Nyak Arief juga tetap buka melayani pelanggan.
Penghuni Wisma Lampriek juga terlihat tenang-tenang saja, bahkan beberapa orang tamu penginapan itu duduk santai di teras sambil melihat aparat kepolisian mencari serpihan granat dengan menggunakan metal detector.
Suasana di Seuramoe Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan yang tak jauh dari titik ledakan tadi malam juga terlihat tenang-tenang saja. Pekerja di ‘markas’ tim sukses Irwandi tetap beraktivitas sebagaimana biasa. Padahal, tiga malam sebelumnya, halaman ‘seuramoe’ tersebut juga menjadi sasaran pelemparan dan ledakan granat.(Serambinews.com)
Sebagaimana diketahui pada pukul 19.50 WIB (1/12) terjadi pelemparan granat oleh orang tak dikenal di mess lampriet yang dipakai oleh staf menkopolhukam. Ada korban yang sedang makan burger dan sudah dilarikan ke RSUZA, korban tiga pelajar yakni;
1. Ardenan (20) mahasiswa Unsyiah, luka kaki, tinggal di Lamgugob.
2. Lia (22) mahasiswi Unsyiah luka kaki, tinggal di Lamgugob.
3. Ina (23) mahasiswa Unsyiah, luka kaki, Desa Peurada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar