MOSKOW - Rusia dikabarkan sukses melakukan uji coba rudal berhulu ledak yang baru saja mereka kembangkan. Dua rudal Bulava ini sebelumnya sempat gagal dalam uji coba sebelumnya.
Rudal Bulava dikenal sebagai rudal antar benua yang memiliki jarak tempuh luas. Pihak Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, rudal ini memiliki panjang 12 meter dan dibuat sebagai tumpuan dari persenjataan nuklir mereka.
"Senjata mematikan ini diluncurkan dari kapal selam yang sedang dalam posisi di permukaan laut, di Laut Putih," ucap juru bicara Kemenhan Rusia Igor Konashenkov seperti dikutip Reuters, Sabtu (24/12/2011).
"Hulu ledaknya berhasil mengenai target yang sudah ditentukan, sesuai dengan waktu," tambahnya.
Tetapi dalam uji coba ini, rudal tersebut tidak membawa hulu ledak nuklir. Rudal itu hanya membawa hulu ledak tiruan sesuai dengan Traktat Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT), yang melarang segala bentuk ledakan nulir.
Bulava sebelumnya sempat mengalami kegagalan saat uji cobanya dan dianggap membuat uang, karena biaya pembuatannya yang mahal. Tetapi pada uji coba Juni lalu, sebuah rudal Bulava sempat berhasil diluncurkan.
Rudal ini memiliki berat 36,8 ton dan dapat menyentuh jarak mencapai 8.000 kilometer. Bulava mampu membawa 6-10 hulu ledak nuklir yang tentu kekuatannya mencapai 100 kali dari ledakan boma atom yang menghancurkan Hiroshima 1945 silam
Rudal Bulava dikenal sebagai rudal antar benua yang memiliki jarak tempuh luas. Pihak Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, rudal ini memiliki panjang 12 meter dan dibuat sebagai tumpuan dari persenjataan nuklir mereka.
"Senjata mematikan ini diluncurkan dari kapal selam yang sedang dalam posisi di permukaan laut, di Laut Putih," ucap juru bicara Kemenhan Rusia Igor Konashenkov seperti dikutip Reuters, Sabtu (24/12/2011).
"Hulu ledaknya berhasil mengenai target yang sudah ditentukan, sesuai dengan waktu," tambahnya.
Tetapi dalam uji coba ini, rudal tersebut tidak membawa hulu ledak nuklir. Rudal itu hanya membawa hulu ledak tiruan sesuai dengan Traktat Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT), yang melarang segala bentuk ledakan nulir.
Bulava sebelumnya sempat mengalami kegagalan saat uji cobanya dan dianggap membuat uang, karena biaya pembuatannya yang mahal. Tetapi pada uji coba Juni lalu, sebuah rudal Bulava sempat berhasil diluncurkan.
Rudal ini memiliki berat 36,8 ton dan dapat menyentuh jarak mencapai 8.000 kilometer. Bulava mampu membawa 6-10 hulu ledak nuklir yang tentu kekuatannya mencapai 100 kali dari ledakan boma atom yang menghancurkan Hiroshima 1945 silam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar