Senin, 26 Desember 2011

Kedahsyatan Tsunami dari Stasiun Luar Angkasa

 


Ribuan orang memadati sejumlah kompleks kuburan massal di Banda Aceh. Berdoa, berzikir, dan haru mengenang mereka yang telah tiada. Dengan mata basah, , salah satu yang selamat, menceritakan, tsunami telah merenggut tujuh keluarganya, orang tua, anak, dan menantu. Telepon dari sang anak sesaat setelah gempa menjadi komunikasi terakhir mereka.


Di Padang, ratusan orang mengibarkan bendera sejumlah negara. Bentuk terima kasih pada dunia yang membantu Aceh pulih kembali pasca gempa dan tsunami.

Penduduk desa nelayan terdiam, mengheningkan cipta, mengenang horor yang terjadi pagi itu. Di pinggiran pantai, ribuan orang melarung bunga. Juga menuangkan susu dan menyalakan lilin di pasir.

Pasca bencana dahsyat itu terjadi, stasiun luar angkasa internasional atau International Space Station (ISS), yang terbang mengelilingi Bumi, berada di 230 mil atau 370,1 kilometer di angkasa, menyaksikan dampaknya yang luar biasa.

Seperti dimuat situs NASA, sepuluh kru yang berada di dalamnya mengabadikan dampak tsunami tersebut.
Para kru mengabadikan gambar Banda Aceh pasca tsunami menerjang.
Tsunami Banda Aceh dari Stasiun Luar Angkasa Internasional


Gambar di bawah ini adalah kerusakan di Pantai Barat Sumatera. Sekitar 100 mil dari pusat gempa yang menimbulkan tsunami.
Tsunami Pantai Barat Sumatera dari Stasiun Luar Angkasa Internasional

Di bawah ini foto Phuket, Thailand pasca tsunami. Di mana sedimen yang terbawa angin terbang melalui awan.
Tsunami Phuket dari Stasiun Luar Angkasa Internasional

Foto yang diambil dari ISS mengkonfirmasi, tak ada kerusakan berarti akibat tsunami di perairan Pulau Simeulue.
Tsunami Simeulue dari Stasiun Luar Angkasa Internasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar