Kamis, 02 Februari 2012

What My World - John and Me.

Dunia menarik untuk diraih

namun aku bukan ingin meraihnya

aku hanya ingin sekedar menyentuhnya

Apa yang akan terjadi bila aku menjadi Kaya

Apa yang akan menjadi pilihan orang sepertiku

hidup didunia ini

Aku terlahir dalam keadaan yang kurang beruntung, Ibu dan Ayahku entah kemana ketika aku tumbuh, Keluargaku menolak untuk merawatku, tak ada yang mau membawaku mengarungi hidup ini. Akhirnya malam itu ketika aku kelaparan menatap malam, Ada seorang lelaki berdiri berdecak-decak memandangku

Aku masih lapar ketika ia menatapku, Ia tak bicara apa-apa, ia hanya bisa menggendongku lalu sampailah dirusun yang tersudut disisi kota. Aku tau sekarang ialah John seorang turis yang enggan meninggalkan kelamnya Indonesia. Ia merawatku dimulai ketika malam itu hingga sekarang

Ia mengajarkanku untuk

Melawan

Bertindak

Berfikir

Memainkan taktik dunia

Tanpa ada rasa dendam

John

Adalah satu2nya keluargaku

ia sering menyanyikan lagu yang membuatku semangat kembali

itulah John yang kukenal

You can say what you have to say

�cause my mind�s made up anyway

I�m taking the high road going above you

this is the last time that I�m gonna trust you

You can say what you have to say

�cause my mind�s made up anyway

all that bullshit you talk might work a lot

but it�s not gonna work today

Tak pernah menyerah pada dunia

What My World - John and Me II.

Malam itu kami berdua memiliki tugas yang sangat berbahaya namun, menjadi tantangan tersendiri. John menyiapkan semua peralatan, sedangkan aku menyiapkan mobil untuk mengantar kita melalukan tugas menarik ini.

John menatapku dengan sebatang rokok dibibir hitamnya

"kau sudah siap?" tanya john curiga

"Siap John, ini yang aku tunggu untuk menjadi sepertimu"

"Senapan sudah kusiapkan, sekali kau tembak.. busss tak akan ada suara" katanya sambil bergaya membidik

"ok john..... aku hanya ingin mandi sebentar... agar semuanya kembali seperti semula. kau ikut kan nanti malam?"

tanyaku saat kututup cap mobil

"ini pembunuhan keduamu sebagai pembunuh bayaran..... hmmm tentu saja aku harus ikut nak" ujarnya sambil menepuk bahuku dengan keras.

Huh! pembunuh bayaran. itulah pekerjaan John. dari kecil ia mengajariku membunuh, bukan karna dendam, tapi karna perlu. Dendam akan merusak semua pekerjaannya. Jadi ia tak akan berurusan dengan orang yang pernah melukai hatinya. karana bukan target yang akan terbunuh, orang yang punya masalah dengan John lah yang akan terbunuh.

Dulu pertama kali aku membunuh seorang anak yang dicap Nakal oleh keluarganya. Senja itu, John menerima telp dari Nyonya Wingka, dia mengutarakan ingin membunuh anak kandungnya karna sudah bosan dengan tingkahnya.

Tak ada yang membuatku takut untuk membunuh Mampish anak Nyonya Wingka. Aku hanya perlu mencekik lehernya ketika bermain dihalaman belakang dan aku ikat semua tubuhnya dengan akar berduri mawar hitam milih John. Sedangkan didepan ada John dan Nyonya Wingka yang menyaksikan, mereka tersenyum bangga padaku bisa melaksanakan tugas tanpa ada keributan. Aku merasa aneh menyaksikan semua ini, yang ada dibenakku saat itu hanya sebuah pertanyaan "Apakah mereka punya hati?"

Kini aku dapatkan jawabannya hati disini sudah tak penting lagi, yang penting adalah kehidupan harus terus berjalan sesuai dengan yang kau mau.

Sejarah Lahirnya Islam Di Indonesia.

Islam merupakan salah satu agama besar di dunia saat ini. Agama ini lahir dan berkembang di Tanah Arab. Pendirinya ialah Muhammad. Agama ini lahir salah satunya sebagai reaksi atas rendahnya moral manusia pada saat itu. Manusia pada saat itu hidup dalam keadaan moral yang rendah dan kebodohan (jahiliah). Mereka sudah tidak lagi mengindahkan ajaran-ajaran nabi-nabi sebelumnya. Hal itu menyebabkan manusia berada pada titik terendah. Penyembahan berhala, pembunuhan, perzinahan, dan tindakan rendah lainnya merajalela.
Islam mulai disiarkan sekitar tahun 612 di Mekkah. Karena penyebaran agama baru ini mendapat tantangan dari lingkungannya, Muhammad kemudian pindah (hijrah) ke Madinah pada tahun 622. Dari sinilah Islam berkembang ke seluruh dunia.
Muhammad mendirikan wilayah kekuasaannya di Madinah. Pemerintahannya didasarkan pada pemerintahan Islam. Muhammad kemudian berusaha menyebarluaskan Islam dengan memperluas wilayahnya.
Setelah Muhammad wafat pada tahun 632, proses menyebarluaskan Islam dilanjutkan oleh para kalifah yang ditunjuk Muhammad.
Sampai tahun 750, wilayah Islam telah meliputi Jazirah Arab, Palestina, Afrika Utara, Irak, Suriah, Persia, Mesir, Sisilia, Spanyol, Asia Kecil, Rusia, Afganistan, dan daerah-daerah di Asia Tengah. Pada masa ini yang memerintah ialah Bani Umayyah dengan ibu kota Damaskus.
Pada tahun 750, Bani Umayyah dikalahkan oleh Bani Abbasiyah yang kemudian memerintah sampai tahun 1258 dengan ibu kota di Baghdad. Pada masa ini, tidak banyak dilakukan perluasan wilayah kekuasaan. Konsentrasi lebih pada pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan peradaban Islam. Baghdad menjadi pusat perdagangan, kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Setelah pemerintahan Bani Abbasiyah, kekuasaan Islam terpecah. Perpecahan ini mengakibatkan banyak wilayah yang memisahkan diri. Akibatnya, penyebaran Islam dilakukan secara perorangan. Agama ini dapat berkembang dengan cepat karena Islam mengatur hubungan manusia dan TUHAN. Islam disebarluaskan tanpa paksaan kepada setiap orang untuk memeluknya.

Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Islam di Indonesia
Sejarah mencatat bahwa kaum pedagang memegang peranan penting dalam persebaran agama dan kebudayaan Islam. Letak Indonesia yang strategis menyebabkan timbulnya bandarbandar perdagangan yang turut membantu mempercepat persebaran tersebut. Di samping itu, cara lain yang turut berperan ialah melalui dakwah yang dilakukan para mubaligh.
a. Peranan Kaum Pedagang
Seperti halnya penyebaran agama Hindu-Buddha, kaum pedagang memegang
peranan penting dalam proses penyebaran agama Islam, baik pedagang dari luar Indonesia
maupun para pedagang Indonesia.
Para pedagang itu datang dan berdagang di pusat-pusat perdagangan di daerah pesisir. Malaka merupakan pusat transit para pedagang. Di samping itu, bandar-bandar di sekitar Malaka seperti Perlak dan Samudra Pasai juga didatangi para pedagang.
Mereka tinggal di tempat-tempat tersebut dalam waktu yang lama, untuk menunggu datangnya angin musim. Pada saat menunggu inilah, terjadi pembauran antarpedagang dari berbagai bangsa serta antara pedagang dan penduduk setempat. Terjadilah kegiatan saling memperkenalkan adat-istiadat, budaya bahkan agama. Bukan hanya melakukan perdagangan, bahkan juga terjadi asimilasi melalui perkawinan.
Di antara para pedagang tersebut, terdapat pedagang Arab, Persia, dan Gujarat yang umumnya beragama Islam. Mereka mengenalkan agama dan budaya Islam kepada para pedagang lain maupun kepada penduduk setempat. Maka, mulailah ada penduduk Indonesia yang memeluk agama Islam. Lama-kelamaan penganut agama Islam makin banyak. Bahkan kemudian berkembang perkampungan para pedagang Islam di daerah pesisir.
Penduduk setempat yang telah memeluk agama Islam kemudian menyebarkan Islam kepada sesama pedagang, juga kepada sanak familinya. Akhirnya, Islam mulai berkembang di masyarakat Indonesia. Di samping itu para pedagang dan pelayar tersebut juga ada yang menikah dengan penduduk setempat sehingga lahirlah keluarga dan anak-anak yang Islam.
Hal ini berlangsung terus selama bertahun-tahun sehingga akhirnya muncul sebuah komunitas Islam, yang setelah kuat akhirnya membentuk sebuah pemerintahaan Islam. Dari situlah lahir kesultanan-kesultanan Islam di Nusantara.
b. Peranan Bandar-Bandar di Indonesia
Bandar merupakan tempat berlabuh kapal-kapal atau persinggahan kapal-kapal dagang. Bandar juga merupakan pusat perdagangan, bahkan juga digunakan sebagai tempat tinggal para pengusahaperkapalan. Sebagai negara kepulauan yang terletak pada jalur perdagangan internasional, Indonesia memiliki banyak bandar. Bandar-bandar ini memiliki peranan dan arti yang penting dalam proses masuknya Islam ke Indonesia.
Di bandar-bandar inilah para pedagang beragama Islam memperkenalkan Islam kepada para pedagang lain ataupun kepada penduduk setempat. Dengan demikian, bandar menjadi pintu masuk dan pusat penyebaran agama Islam ke Indonesia. Kalau kita lihat letak geografis kota-kota pusat kerajaan yang bercorak Islam pada umunya terletak di pesisir-pesisir dan muara sungai.
Dalam perkembangannya, bandar-bandar tersebut umumnya tumbuh menjadi kota bahkan ada yang menjadi kerajaan, seperti Perlak, Samudra Pasai, Palembang, Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Gresik, Banjarmasin, Gowa, Ternate, dan Tidore. Banyak pemimpin bandar yang memeluk agama Islam. Akibatnya, rakyatnya pun kemudian banyak memeluk agama Islam.
Peranan bandar-bandar sebagai pusat perdagangan dapat kita lihat jejaknya. Para pedagang di dalam kota mempunyai perkampungan sendiri-sendiri yang penempatannya ditentukan atas persetujuan dari penguasa kota tersebut, misalnya di Aceh, terdapat perkampungan orang Portugis, Benggalu Cina, Gujarat, Arab, dan Pegu.
Begitu juga di Banten dan kota-kota pasar kerajaan lainnya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kota-kota pada masa pertumbuhan dan perkembangan Islam memiliki ciri-ciri yang hampir sama antara lain letaknya di pesisir, ada pasar, ada masjid, ada perkampungan, dan ada tempat para penguasa (sultan).
c. Peranan Para Wali dan Ulama
Salah satu cara penyebaran agama Islam ialah dengan cara mendakwah. Di samping sebagai pedagang, para pedagang Islam juga berperan sebagai mubaligh. Ada juga para mubaligh yang datang bersama pedagang dengan misi agamanya. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan dengan cara para ulama mendatangi masyarakat objek dakwah, dengan menggunakan pendekatan sosial budaya. Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang dialiri dengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga mendirikan pesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.
Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh Walisongo (9 wali). Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan istana. Merekalah orang yang memberikan pengesahan atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan.
Karena dekat dengan kalangan istana, mereka kemudian diberi gelar sunan atau susuhunan (yang dijunjung tinggi). Kesembilan wali tersebut adalah seperti berikut.
(1) Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah wali yang pertama datang ke Jawa pada abad ke-13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
(2) Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau merupakan perancang pembangunan Masjid Demak.
(3) Sunan Derajad (Syarifudin). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan agama di sekitar Surabaya. Seorang sunan yang sangat berjiwa sosial.
(4) Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat bijaksana.
(5) Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di Jawa Tengah. Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama dengan cara menyesuaikan dengan lingkungan setempat.
(6) Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di luar Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, dan Maluku. Menyiarkan agama dengan metode bermain.
(7) Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.
(8) Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.
(9) Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar.
3. Kapan dan dari mana Islam Masuk Indonesia
Sejarah mencatat bahwa sejak awal Masehi, pedagang-pedagang dari India dan Cina sudah memiliki hubungan dagang dengan penduduk Indonesia. Namun demikian, kapan tepatnya Islam hadir di Nusantara?
Masuknya Islam ke Indonesia  menimbulkan berbagai teori. Meski terdapat beberapa pendapat mengenai kedatangan agama Islam di Indonesia, banyak ahli sejarah cenderung percaya bahwa masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke-7 berdasarkan Berita Cina zaman Dinasti Tang. Berita itu mencatat bahwa pada abad ke-7, terdapat permukiman pedagang muslim dari Arab di Desa Baros, daerah pantai barat Sumatra Utara.
Abad ke-13 Masehi lebih menunjuk pada perkembangan Islam bersamaan dengan tumbuhnya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Pendapat ini berdasarkan catatan perjalanan Marco Polo yang menerangkan bahwa ia pernah singgah di Perlak pada tahun 1292 dan berjumpa dengan orang-orang yang telah menganut agama Islam.
Bukti yang turut memperkuat pendapat ini ialah ditemukannya nisan makam Raja Samudra Pasai, Sultan Malik al-Saleh yang berangka tahun 1297.
Jika diurutkan dari barat ke timur, Islam pertama kali masuk di Perlak, bagian utara Sumatra. Hal ini menyangkut strategisnya letak Perlak, yaitu di daerah Selat Malaka, jalur laut perdagangan internasional dari barat ke timur. Berikutnya ialah Kerajaan Samudra Pasai.
Di Jawa, Islam masuk melalui pesisir utara Pulau Jawa ditandai dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada tahun 475 Hijriah atau 1082 Masehi di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik. Dilihat dari namanya, diperkirakan Fatimah adalah keturunan Hibatullah, salah satu dinasti di Persia. Di samping itu, di Gresik juga ditemukan makam Malik Ibrahim dari Kasyan (satu tempat di Persia) yang meninggal pada tahun 822 H atau 1419 M. Agak ke pedalaman, di Mojokerto juga ditemukan ratusan kubur Islam kuno. Makam tertua berangka tahun 1374 M. Diperkirakan makam-makam ini ialah makam keluarga istana Majapahit.
Di Kalimantan, Islam masuk melalui Pontianak yang disiarkan oleh bangsawan Arab bernama Sultan Syarif Abdurrahman pada abad ke-18. Di hulu Sungai Pawan, di Ketapang, Kalimantan Barat ditemukan pemakaman Islam kuno. Angka tahun yang tertua pada makam-makam tersebut adalah tahun 1340 Saka (1418 M). Jadi, Islam telah ada sebelum abad ke-15 dan diperkirakan berasal dari Majapahit karena bentuk makam bergaya Majapahit dan berangka tahun Jawa kuno. Di Kalimantan Timur, Islam masuk melalui Kerajaan Kutai yang dibawa oleh dua orang penyiar agama dari Minangkabau yang bernama Tuan Haji Bandang dan Tuan Haji Tunggangparangan. Di Kalimantan Selatan, Islam masuk melalui Kerajaan Banjar yang disiarkan oleh Dayyan, seorang khatib (ahli khotbah) dari Demak. Di Kalimantan Tengah, bukti kedatangan Islam ditemukan pada masjid Ki Gede di Kotawaringin yang bertuliskan angka tahun 1434 M.
Di Sulawesi, Islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo. Hal masuknya Islam ke Sulawesi ini tercatat pada Lontara Bilang. Menurut catatan tersebut, raja pertama yang memeluk Islam ialah Kanjeng Matoaya, raja keempat dari Tallo yang memeluk Islam pada tahun 1603. Adapun penyiaragama Islam di daerah ini berasal antara lain dari Demak, Tuban, Gresik, Minangkabau, bahkan dari Campa. Di Maluku, Islam masuk melalui bagian utara, yakni Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Diperkirakan Islam di daerah ini disiarkan oleh keempat ulama dari Irak, yaitu Syekh Amin, Syekh Mansyur, Syekh Umar, dan Syekh Yakub pada abad ke-8

Cara Membuat Warna Background Blog Berganti secara Acak.


Pada Tutorial Cara Membuat Warna Background Blog Berganti secara Acak. Maksud nya yaitu, dimana setiap pengunjung meReload maka warna Background dari Template Blog kita akan berganti secara acak sesuai dari Kode warna yang telah kita sesuaikan pada script. Untuk Anda yang ingin mencoba Cara ini, silahkan Copy Kode Script nya di bawah ini dan paste kan pada Widget HTML Sidebar Anda.




Kode
<script>

/*Random background color- by ahmad-roni.blogspot.com
Silahkan kunjungi (http://ahmad-roni.blogspot.com) untuk mendapatkan tutorial Blog terbaru*/

//Enter list of bgcolors:
var bgcolorlist=new Array("#DFDFFF", "#FFFFBF", "#80FF80", "#EAEAFF", "#C9FFA8", "#F7F7F7", "#FFFFFF", "#DDDD00")

document.body.style.background=bgcolorlist[Math.floor(Math.random()*bgcolorlist.length)]
</script>



Senin, 30 Januari 2012

Tips Cara Mengatasi Error Saat Menjalankan Visual Basic 6.0 di Windows 7.


Ketika saya memutuskan untuk migrasi ke Windows 7, itu adalah sebuah keputusan berat sebab sebagai programer Visual Basic 6.0, program saya banyak yang saya buat under windows xp dan ketika saya jalankan di windows 7 terjadi error. saya coba browsing tapi tidak menemukan jalan keluarnya.
Suatu ketika saya mencoba mengotak atik windows 7 dan akhirnya saya menemukan cara menjalankan Visual Basic 6.0 dengan Mulus tanpa hambatan.
Pesan Registry Access Error kini telah hilang.
Cara mengatasi masalah diatas adalah :
Setelah selesai menginstal Visual Basic (VB 6.0), buka Windows Explorer. Masuklah ke direktori
C:\Program Files\Microsoft Visual Studio\VB98\
 atau sesuai dengan direktori anda.

1. Cari file VB6.exe
2. Klik kanan file VB6.exe dan pilih PROPERTIS




3. Klik tab Compatibility


4. Pada bagian Compatibility Mode beri tanda Centang pada bagian Run this program in compatibility mode for
5. Pada bagian Combo Box dibawahnya partikan anda memilih Windows XP (Service Pack 3)
6. Jangan lupa juga untuk memberi tanda Centang pada bagian Disable Visual Themes, Disable Desktop Composition dan Disable display scaling on high DPI settings
7. Jika ingin menghilangkan pertanyaan User Account Control saat menjalankan Visual Basic 6.0 beri tanda centang juga pada bagian Privilege Level –> Runs This Program As An Administrator.
Selamat Mencoba...