Tanggal 4 April 2001 lalu, sekelompok tim astronom internasional mengumumkan penemuan 11 buah planet baru yang berada diluar tata surya kita, atau yang biasa diistilahkan dengan Extrasolar Planet. Penemuan ini menambah jumlah Extrasolar Planet yang telah diketahui menjadi 63 buah. Salah satu diantaranya mengorbit bintang yang mirip dengan Matahari kita pada zona yang memungkinkan terbentuknya kehidupan disana.
Adanya planet pada sistem tata surya diluar matahari kita, pertama kali dibuktikan keberadaannya pada bulan Oktober 1995 ketika dua orang astronom yaitu Michel Mayor dan Didier Queloz berhasil menemukan sebuah planet yang mengorbit pada bintang 51 Pegasi di konstelasi Pegasus (50 tahun cahaya dari Bumi kita). Dalam jangka waktu beberapa tahun setelah penemuan pertama tersebut, puluhan Extrasolar Planet lainnya telah pula ditemukan.
Hingga saat ini, extrasolar planet yang berhasil dideteksi umumnya adalah planet raksasa sekelas Jupiter dan Saturnus di sistem Matahari kita. Planet dengan kondisi dan ukuran yang mirip dengan planet Bumi diyakini ada, namun keterbatasan teknologi peralatan yang ada saat ini menyulitkan pendeteksiannya.
Penemuan Extrasolar Planet ini membuka harapan akan ditemukannya planet yang dihuni mahluk hidup dengan peradaban yang lebih maju. Hingga saat ini dalam tata surya kita, hanya Bumi-lah satu-satunya planet yang mempu mendukung adanya kehidupan. Misi tak berawak yang telah dikirim ke planet-planet tetangga (Venus dan Mars) maupun misi wahana Pioneer dan Voyager ke planet-planet luar (Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus) menunjukkan bahwa kondisi di planet-planet tersebut tidak memungkinkan untuk berkembangnya suatu bentuk kehidupan, bahkan yang paling sederhana sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar